Lagu Takut dari Idgitaf ini menceritakan tentang seorang remaja yang masuk dalam fase dewasa, dimana dia dihantui dengan berbagai rasa takut. Sehingga dia kehilangan rasa percaya diri untuk menjalani hidup. Sebuah ketakutan yang membuat dirinya semakin terpuruk setiap harinya. Walaupun nantinya akan baik baik saja karena terbiasa. Memang butuh Waktu untuk menerima sebuah kebiasaan yang baru saja dialami.
Dikutip dari anaksenja.com, pada bagian awal lagu menceritakan tentang seorang remaja yang baru saja lulus dari usia remajanya dan sedang menjalani fase dewasa. Segala pemikiran remaja yang terkadang masih kekanak kanakan terkadang masih terbawa seperti pemalas, senang berman dan emosional . Masih bingung untuk menjalani hidup dewasa untuk menentukan rah dan tujuan dari banyak hal yang pernah diimpikan.
Pada akhirnya seseorang harus sadar dan harus bertanggung jawab penuh atas diri sendiri dan tidak lagi bergantung kepada orang lain. Seseorang yang beranjak dewasa pasti akan menyadari hal tersebut, apalagi ketika kita sudah berpisah dan tak serumah lagi dengan keluarga kita.
Lirik Dari Lagu Takut – Idgitaf
Sudah di kepala dua
Harus mulai dari mana?.
Ambisiku bergejolak, antusias tak karuan
Banyak mimpi-mimpi yang ‘kan kukejar.
Lika-liku perjalanan
Ku terjebak sendirian.
Tumbuh dari kebaikan, bangkit dari kesalahan
Berusaha pendamkan kenyataan bahwa.
Takut tambah dewasa,
Takut. Aku kecewa.
Takut tak seindah yang kukira.
Aku tetap bernafas
Meski sering tercekat.
Aku tetap bernafas
Meski aku tak merasa bebas.
Pertengahan 25
Selanjutnya bagaimana?.
Banyak mimpi yang terkubur, mengorbankan waktu tidur
Ku tak tahu apa lagi yang ‘kan kukejar.
Maaf jika
Belum seturut yang dipinta.
Maaf jika
Seperti tak tahu arah.
Aku sudah dewasa
Aku sudah kecewa
Memang tak seindah yang kukira.
Aku sudah dewasa
Aku sudah kecewa.
Memang tak sekuat yang kukira.
Aku tetap bernafas
Meski sering tercekat.
Aku tetap bernafas
Meski aku tak merasa bebas.
ho-uh
(Takut aku kecewa)
memang tak seindah yang kukira.
(Takut tambah dewasa)
(Takut aku kecewa)
Memang tak sekuat yang kukira.
Engkau tetap bernafas
Meski sering tercekat.
Engkau tetap bernafas
Dan langkahmu ‘kan terasa bebas.
dan hatimu. Akan terasa bebas
Dan jiwamu ‘kan terasa bebas.
Baca Juga : Masa Lalu Yang Kelam Satu-Satu – Idgitaf