Kehidupan Yang Penuh Cerita, Perjalanan Singkat - Pendarra
Kehidupan Yang Penuh Cerita, Perjalanan Singkat - Pendarra

Cerita Singkat Dalam Kehidupan, Perjalanan Singkat – Pendarra

Perjalanan Singkat merupakan lagu milik Pendarra, lagu yang merangkum perjalanan album pertama Pendarra yang bertajuk “Ode Matahari”. Seseorang yang pernah mengalami titik terberat dalam hidup dan berjuang keras untuk menemukan kedamaian.

Lagu ini menceritakan tentang perjalanan emosional dan spiritual seseorang yang berusaha melepaskan diri dari kesedihan dan penderitaan. seseorang yang telah mengalami masa-masa tersulit dalam hidup dan berjuang keras untuk menemukan kedamaian.

Saat fajar menyingsing, ia merasakan harapan baru yang menghapus kesedihannya. Di tengah gelapnya malam, ia menemukan harapan pada bintang yang bersinar terang. Penantian panjangnya akhirnya usai, dan ia merasa damai serta pasrah pada perjalanan hidupnya yang singkat namun penuh makna.

Hujan deras melambangkan kerinduan yang mendalam, sedangkan pelangi yang ditunggu-tunggu melambangkan harapan dan keindahan setelah badai berlalu.

dia mengucap syukur dan melepaskan segala beban. Merasakan kehadiran seseorang yang pernah ada dalam hidupmu dan meninggalkan bekas yang mendalam.

Dalam lirik tersebut, ia juga berbicara tentang mengarungi lautan kehidupan dan mencoba menaklukkannya. pesannya adalah hidup pada saat ini dan jangan terlalu khawatir dengan masa depan, karena masa depan akan menjauhkan kita dari kegelapan.

Lagu ini penuh dengan simbolisme tentang harapan, pelepasan dan makna perjalanan hidup yang penuh tantangan tentang orang yang pernah di fase tersulit dalam kehidupannya namun juga keindahan.

Lirik Dari Lagu Perjalanan Hidup – Pendarra

Manakala.
Terbitnya fajar
Meretas segala pilu ke ufuknya
Aku menuju.

Di antara malam yang gelap.
Gemilang seutas harap
Pada bintang yang benderang.

Dan kelak aku sematkan terimakasih.
Seiring kakiku berpijak sepi kan beranjak
Dan kini penantian panjangku telah usai.
Di perjalanan singkat yang kumaknai
Relakanlah…
Lepaskanlah…
Damai berserah.

Manakalah.
Hujan yang lebat
Membawa segala rindu.
Bermuara..
Ku menantia
Pelangi yang megah.

Dan kelak aku sematkan…terimakasih.
Seiring kakiku berpijak sepi kan beranjak
Dan kini penantian panjangku telah usai.
Di perjalanan singkat yang kumaknai
Relakanlah…
Lepaskanlah…

Citramu tertinggal.
Menapak kian bersemi
Bau wangi tubuh.
Melekat di dinding
Ruang ruang sunyi.
Bersinarlah engkau
Memukau Matahariku.
Jadikanlah deritaku benih
Di antara pepohonan hutan mati.

Sampaikan pada semesta.
Ku sedang berkisah tentang seseorang
Yang tengah mengarungi samudra.
Dan mencoba menaklukannya
Petiklah hari.
Percayalah sedikit mungkin pada hari esok
Ia akan merangkulmu.
Membawa jauh dari belenggu hitam.

Sampaikan pada semesta.
Ku sedang berkisah tentang seseorang
Yang tengah mengarungi Samudra
Dan mencoba menaklukannya.

Petiklah hari.
Percayalah sesedikit mungkin pada hari esok
Ia akan merangkulmu
Membawa jauh dari belenggu hitam.

Dan mencoba menaklukannya.
Petiklah hari
Percayalah sesedikit mungkin pada hari esok
Ia akan merangkulmu.

Baca Juga : Kekecewaan Pada Sang Kekasih, Sigar – Denny Caknan