Metafora Tentang Hidup , Gala Bunga Matahari - Sal Priadi
Metafora Tentang Hidup , Gala Bunga Matahari - Sal Priadi

Metafora Tentang Hidup , Gala Bunga Matahari – Sal Priadi

Gala Bunga Matahari adalah lagu milik Sal Priadi yang juga masuk ke dalam album terbarunya. Yang dirilis pada april 2024. Yang berjudul MARKERS AND SUCH PENS FLASHDISKS.

Lirik lagu ini menceritakan tentang kerinduan yang mendalam terhadap seseorang yang telah tiada. Dengan menggunakan metafora dan pertanyaan retoris untuk menggambarkan harapan dan pengakuan terhadap kenyataan yang harus diterima.

Chorus pertama menanyakan kemungkinan orang yang dirindukan bisa mampir atau hadir kembali, namun segera menyadari bahwa itu tak mungkin. Lalu menggantikan harapan tersebut dengan keinginan agar orang tersebut menjadi seperti bunga matahari yang mekar. Simbol dari kehangatan dan keceriaan yang masih dirasakan meski dalam kenangan.

Menyatakan pertanyaan pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada orang tersebut tentang keadaannya di alam baka. Menggunakan imaji sungai sungai yang dilintasi dengan air susu, sebagai lambang tempat yang damai dan sempurna. Serta menyatakan harapan bahwa orang tersebut tidak lagi merasakan sakit dan kembali muda.

Keinginan untuk berbagi cerita tentang bagaimana kehidupan berlangsung tanpa kehadiran mereka, menunjukan proses adaptasi dengan kenyataan kehilangan namun tetap merasakan kekosongan.

Ia mengakui bahwa rasa rindu masi ada dan terkadang menimbulkan kesedihan, tetapi juga menunjukan upaya tetap hidup menjalani dengan semangat dan kebahagiaan. Memenuhi pesan yang pernha disampaikan oleh orang yang dirindukan.

Terakhir menegaskan kembali pertanyaan tentang kemungkinan pertemuan, namun dengan penerimaan bahwa jika tidak bisa terjadi sekarang, mereka percaya bahwa suatu hari nanti pertemuan itu akan terwujud, mempertahankan harapan dan cinta yang abadi di hati.

Lirik Lagu Gala Bunga Matahari – Sal Priadi

Mungkinkah, mungkinkah.
Mungkinkah kau mampir hari ini?
Bila tidak mirip kau
Jadilah bunga matahari.

Yang tiba-tiba mekar di taman.
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan
Ceritakan padaku
Bagaimana tempat tinggalmu yang baru.

Adakah sungai-sungai itu benar-benar.
Dilintasi dengan air susu?
Juga badanmu tak sakit-sakit lagi
Kau dan orang-orang di sana muda lagi.

Semua pertanyaan, temukan jawaban.
Hati yang gembira, sering kau tertawa
Benarkah orang bilang
Ia memang suka bercanda?.

Mungkinkah, mungkinkah.
Mungkinkah kau mampir hari ini?
Bila tidak mirip kau
Jadilah bunga matahari.

Yang tiba-tiba mekar di taman.
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan
‘Kan kuceritakan padamu
Bagaimana hidupku tanpamu.

Kangennya masih ada di setiap waktu.
Kadang aku menangis bila aku perlu
Tapi aku sekarang sudah lebih lucu.
Jadilah menyenangkan s’perti katamu
Jalani hidup dengan penuh sukacita.
Dan percaya kau ada di hatiku s’lamanya, oh-oh.

Mungkinkah, mungkinkah.
Mungkinkah kau mampir hari ini?
Bila tidak mirip kau
Jadilah bunga matahari.

Mungkinkah, mungkinkah.
Mungkinkah kau mampir hari ini?
Bila tidak sekarang
Janji kita pasti ‘kan bertemu lagi.

Baca Juga : Keunikan Sang Kekasih, Just The Way You Are –  Bruno Mars